Ya,ya..Kita sudah mulai memasuki awal tahun 1433 Hijriah Alhamdulillah,
dimana-mana umat Islam udah pada mulai bangkit buat memperbaiki nasibnya, dan
mulai merindukan Islam dalam kehidupan.. Tapi.disisi lain umat juga masih
menghadapi hambatan, tantangan, and gangguan. Palestine masih dijajah and digempur
habis-habisan oleh Yahudi laknatullah, krisis listrik juga trus terjadi di
negeri ini, penyebaran HIV/AIDS makin merajalela dan mengancam generasi muda
Muslim diseluruh dunia.
Itu semua pastinya bikin kita mengerutkan kening. Apakah tahun 1433 ini
bakalan mengentaskan nasib kaum Muslimin dari berbagai penderitaan di atas??
Yang sudah kita tahu, Allah SWT itu sudah menetapkan sunnah-Nya bahwa
keadaan suatu kaum nggak bakalan diubah-Nya sebelum kaum itu sendiri yang
berusaha mengubahnya (QS Ar Ra’du :11). Ngeri emang.. kaum muslim yang
jumlahnya lebih dari 1 milyar , and menghuni lebih dari 50 negara itu nggak
sanggup mengatasi segala bentuk problem-problem itu. Beuh,,konon, itu karena
emang didasarkan pada fakta bahwa negara-negara muslim tsb Cuma bisa mengutamakan
kepentingan nasionalis masing-masing…(makan tuh nasionalis!!)…Trus gmana? Ya,,
kita mesti berbuat dan bergerak dong…lakukan perubahan…!!!
Untuk itu tuh, kami ngajak kalian(pembaca_^) buat melakukan perenungan
Tahun Baru hijjrah ini. Semoga renungan ini bakalan mendorong kita buat
bertekad untuk mengembalikan kejayaan Islam.
Renungan Tahun Baru Hijrah
Ini sering nih kejadian… mengisi tahun baru hijrah dengan muhasabah,
zikir akbar, festival seni, dlll..yah,,hal-hal semacam itu tentu saja baik
selama nggak bertentangan sama syariat Islam. Tapi… yang lebih penting lagi kan…gimana sebenernya
kita menjadikan tahun baru hijrah ini sebagai ajang buat melakukan perubahan
nyata menuju kondisi masyarakat yang lebih baik.
Yang kayak sudah kita ketahui, meski waktu trus berubah and tahun juga
makin berganti, kondisi negeri ini yang mayoritasnya muslim, tetep aja nggak
atau lebih halusnya lagi belum mengalami perbaikan. Cenderungnya malah
kelihatan makin membusuk…eits, maksudnya memburuk. Contoh : tinggkat kemiskinan
meningkat, ekonomi masyarakat melemah, biaya pendidikan makiiin meningkat
(mahaaal…), keuangan negara juga menipis tuh (buat bayar hutang luar negeri
plus mensuplai praktik korupsi pastinya…), dll. Tentu, ini masalah yang serius kan?
Peringatan tahun baru hijrah emang terkait dengan peristiwa hijrah Nabi
Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa hijrah itu tentunya kita pahami
sebagai titik baru perubahan menuju terwujudnya kondisi masyarakat yang lebih
baik
Secara bahasa, hijrah artinya pindah tempat. Secara syar’i, para fukaha
mendefenisikan hijrah sebagai upaya buat keluar dari darul kufur menuju darul
Islam. Defenisi ini nih diambil dari fakta hijrah Nabi saw sendiri dari Mekkah
(saat itu merupakan darul kufur) ke Madinah (yang kemudian menjadi Darul
Islam). Artinya, Rasulullah pindah dari satu negeri yang menerapkan system Jahailiyah
ke negeri yang nantinya menerapkan system Islam. Hijrah semacam ini nih…yang
mestinya dilakukan oleh kaum muslim saat ini, sesuai sama hakikat hijrah yang
pernah dilakukan sama Rasulullah dan para Sahabat.
Caranya adalah dengan mengubah negeri-negeri kaum muslim yang sekarang
lagi asyik nangkring nyander sama system sekular menjadi sebuah institusi
negara --Daulah Khilafah Islamiya^_^-- yang menjalankan system hukum yang
didasarin sama Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
Nah, dengan demikian, hijrah mestimya jadi momentum buat kembalinya
system Islam ke tengah-tengah kaum Muslim,kawan.. yakni dengan kembali
menerapkan syariat Islam dalam kehidupan. Hal ini…nggak bakalan mampu
diwujudkan kecuali dalam institusi Daulah khilafah Islamiyah. Karena itu, sudah
jadi semestinya dong…penegakkan Khilafah Islamiyah ini mesti jadi agenda utama
perjuangan buat seluruh komponen umat Islam, tanpa terkecualai lho…Sebab, Cuma
dengan berhijrah mewujudkan Daulah Khilafah Islamiyah inilah umat Islam bakalan
kembali jadi umat terbaik yang memimpin
dunia dengan syariah-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar