Rabu, 07 Desember 2011

MAKNA HIJRAH : DARI SISTEM SEKULAR MENUJU SISTEM ISLAM…!!!



 Ya,ya..Kita sudah mulai memasuki awal tahun 1433 Hijriah Alhamdulillah, dimana-mana umat Islam udah pada mulai bangkit buat memperbaiki nasibnya, dan mulai merindukan Islam dalam kehidupan.. Tapi.disisi lain umat juga masih menghadapi hambatan, tantangan, and gangguan. Palestine masih dijajah and digempur habis-habisan oleh Yahudi laknatullah, krisis listrik juga trus terjadi di negeri ini, penyebaran HIV/AIDS makin merajalela dan mengancam generasi muda Muslim diseluruh dunia.

Itu semua pastinya bikin kita mengerutkan kening. Apakah tahun 1433 ini bakalan mengentaskan nasib kaum Muslimin dari berbagai penderitaan di atas??

Yang sudah kita tahu, Allah SWT itu sudah menetapkan sunnah-Nya bahwa keadaan suatu kaum nggak bakalan diubah-Nya sebelum kaum itu sendiri yang berusaha mengubahnya (QS Ar Ra’du :11). Ngeri emang.. kaum muslim yang jumlahnya lebih dari 1 milyar , and menghuni lebih dari 50 negara itu nggak sanggup mengatasi segala bentuk problem-problem itu. Beuh,,konon, itu karena emang didasarkan pada fakta bahwa negara-negara muslim tsb Cuma bisa mengutamakan kepentingan nasionalis masing-masing…(makan tuh nasionalis!!)…Trus gmana? Ya,, kita mesti berbuat dan bergerak dong…lakukan perubahan…!!!

Untuk itu tuh, kami ngajak kalian(pembaca_^) buat melakukan perenungan Tahun Baru hijjrah ini. Semoga renungan ini bakalan mendorong kita buat bertekad untuk mengembalikan kejayaan Islam.

Renungan Tahun Baru Hijrah

Ini sering nih kejadian… mengisi tahun baru hijrah dengan muhasabah, zikir akbar, festival seni, dlll..yah,,hal-hal semacam itu tentu saja baik selama nggak bertentangan sama syariat Islam. Tapi… yang lebih penting lagi kan…gimana sebenernya kita menjadikan tahun baru hijrah ini sebagai ajang buat melakukan perubahan nyata menuju kondisi masyarakat yang lebih baik.

Yang kayak sudah kita ketahui, meski waktu trus berubah and tahun juga makin berganti, kondisi negeri ini yang mayoritasnya muslim, tetep aja nggak atau lebih halusnya lagi belum mengalami perbaikan. Cenderungnya malah kelihatan makin membusuk…eits, maksudnya memburuk. Contoh : tinggkat kemiskinan meningkat, ekonomi masyarakat melemah, biaya pendidikan makiiin meningkat (mahaaal…), keuangan negara juga menipis tuh (buat bayar hutang luar negeri plus mensuplai praktik korupsi pastinya…), dll. Tentu, ini masalah yang serius kan?

Peringatan tahun baru hijrah emang terkait dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa hijrah itu tentunya kita pahami sebagai titik baru perubahan menuju terwujudnya kondisi masyarakat yang lebih baik

Secara bahasa, hijrah artinya pindah tempat. Secara syar’i, para fukaha mendefenisikan hijrah sebagai upaya buat keluar dari darul kufur menuju darul Islam. Defenisi ini nih diambil dari fakta hijrah Nabi saw sendiri dari Mekkah (saat itu merupakan darul kufur) ke Madinah (yang kemudian menjadi Darul Islam). Artinya, Rasulullah pindah dari satu negeri yang menerapkan system Jahailiyah ke negeri yang nantinya menerapkan system Islam. Hijrah semacam ini nih…yang mestinya dilakukan oleh kaum muslim saat ini, sesuai sama hakikat hijrah yang pernah dilakukan sama Rasulullah dan para Sahabat.

Caranya adalah dengan mengubah negeri-negeri kaum muslim yang sekarang lagi asyik nangkring nyander sama system sekular menjadi sebuah institusi negara --Daulah Khilafah Islamiya^_^-- yang menjalankan system hukum yang didasarin sama Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.

Nah, dengan demikian, hijrah mestimya jadi momentum buat kembalinya system Islam ke tengah-tengah kaum Muslim,kawan.. yakni dengan kembali menerapkan syariat Islam dalam kehidupan. Hal ini…nggak bakalan mampu diwujudkan kecuali dalam institusi Daulah khilafah Islamiyah. Karena itu, sudah jadi semestinya dong…penegakkan Khilafah Islamiyah ini mesti jadi agenda utama perjuangan buat seluruh komponen umat Islam, tanpa terkecualai lho…Sebab, Cuma dengan berhijrah mewujudkan Daulah Khilafah Islamiyah inilah umat Islam bakalan kembali jadi umat terbaik  yang memimpin dunia dengan syariah-Nya.


Tidak ada komentar: