pandangan islam perihal mencontek
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Saya yakin saudara sekalian tahu apa itu mencontek ? Dan juga paling
tidak saudara pernah melakukannya walaupun hanya sekali. SEkali ? Mana
mungkin ?…
Mencontek adalah aktivitas menjiplak pekerjaan atau karya orang lain
tanpa izin ataupun tanpa mencantumkan sumber. Jadi dari definisinya saja
sudah kita ketahui, bahwa konotasinya adalah negatif. Lalu bagaimana
jika kita terpaksa atau jika kita memang tidak bisa mengerjakannya
sendiri. Sebelum itu mari kita
simak pandangan islam mengenai mencontek.
Hukum Mencontek
Mencontek itu berarti sama saja dengan berbohong. Ketika kita
mencontek dan hasil dari contekan kita mendapat nilai yang baik, para
guru dan orang tua memuji kita. Padahal kita tahu bahwa hasil itu kita
dapatkan dengan jalan yang batil, yaitu mencontek. Coba pikir, nilai
baik itu bukan berasal dari kemampuan kita, tetapi dari kreatifitas kita
dalam mencontek, mencuri – curi dalam kesempitan. Apakah yang demikian
ini, tidak bisa disebut berbohong atau menipu ? Padahal Rasulullah sudah
memperingatkan kita akan bahayanya berbohong
Dari Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wa Sallam bersabda: “Hendaklah kalian selalu melakukan
kebenaran, karena kebenaran akan menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan
itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat benar dan
bersungguh dengan kebenaran, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang
yang sangat benar. Jauhkanlah dirimu dari bohong, karena bohong akan
menuntun kepada kedurhakaan, dan durhaka itu menuntun ke neraka. Jika
seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan kebohongan, ia
akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat pembohong.”
Muttafaq Alaihi.
Dari hadits di atas sudah dijelaskan bahwa berbohong memang berdampak
buruk, khususnya di masa – masa yang akan dating. Bagaimana tidak
sekali berbohong, maka seseorang akn menutupinya dengan kebohongan yang
lain. Selain itu dari sebuah kebohongan kecil seperti menyonteklah lahir
para koruptor – koruptor di negeri ini. Apa saudara ingin menjadikannya
sebagai suri tauladan ?? Naudzubillahi min dzalik.
Selain itu menyontek sama saja mencuri. Mencuri kesempatan dalam kesempitan tepatnya, yang bermuara kepada kejelekan.
Dari Abu Bakar ash-Shiddiq Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang
yang suka menipu, orang kikir, dan orang yang tidak bertanggungjawab
terhadap apa yang dimilikinya.” Riwayat Tirmidzi. Ia menjadikannya dua
hadits dan dalam sanadnya ada kelemahan.
Apa saudara ingin tidak masuk surga ? Saya yakin pasti tidak. Satu
hal lagi yang penting adalah menyontek berarti sama saja melanggar
aturan dari pemimpin kita, padahal islam mengajarkan kita untuk selalu
mematuhi para pemimpin.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda:
Barang siapa yang mentaatiku berarti ia telah mentaati Allah, dan barang
siapa yang mendurhakai perintahku, maka berarti ia telah mendurhakai
Allah. Barang siapa yang mematuhi pemimpin berarti ia telah mematuhiku
dan barang siapa yang mendurhakai pemimpin berarti ia telah
mendurhakaiku. (Shahih Muslim No.3417).
Kesimpulan
Jadi dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa menyontek
hukumnya haram. Karena menyontek sama dengan mencuri, berbohong, menipu
dan tidak mematuhi aturan pemimpin kita. Sekarang jika saudara bertanya
bagaimana kalau kepepet atau tidak bisa ?. Maka jawaban adalah pasrah
pada Allah dan terus berusaha serta berdo’a. tetpi jika saudara tetap
memaksa, maka boleh saudara melakukannya asal saudara mencantumkan dalam
lembar jawaban daftar pustaka dari jawaban orang yang saudara contek,
hehhehe….. Jadi, tetap berpegang teguh pada kebenaran, maka Allah akan
membimbing kita.
dan yang pasti mencontek saat ini akan menentukan bagaimana kita ke depannya,bagaimana sekarang ini kita lihat banyak penjabat negara yang korupsi ,dan juga bukan lah ciri seorang yang terpelajar
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.