Selasa, 05 Oktober 2010

Karena Kita Adalah Pemuda Islam

Ahad-Jakarta, 18 Oktober-2009, dinyatakan lebih dari 5000 mahasiswa dan mahasiswi se Indonesia berkumpul di halaman parker hall basket senayan Jakarta, menggelar Kongres Mahasiswa Islam Indonesia KMII, para golongan muda dan mudi ini, sungguh berani tampak jelas keberanian mereka, mereka tetap terus teguh, mengadakannya. Walaupun disengat terik matahari yang begitu membakar kulit, namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka. Sumpah yang diucapkan mereka, menunjukkan bahwa sangat jelas mereka adalah pemuda dan pemudi yang sangat rindu akan khilafah, sangat inginkan tegaknya syariat Allah di muka bumi.
Sobat muda muslim, kita para pemuda sering dikenal sebagai agent of change, dalam realitasnya pemuda memang mempunyai potensi yang luar biasa untuk melakukan perubahan. Tengok saja, beberapa peristiwa penting di negeri ini, seperti runtuhnya rezim orde baru pada tahun 1998. Tidak lain dilakukan oleh para pemuda. Pada tanggal 28 Oktober 1928 , kisah heroik juga di dilakukan oleh para pemuda Indonesia yang ingin mempersatukan bangsanya, mereka mengeluarkan rumusan yang diberi nama ”Sumpah Pemuda”.
Paradigma pemikiran dan energi yang menggerakkan para pemuda itu beragam bentuknya, ada yang bercorak nasionalis, sosialis, islam maupun gabungan dari berbagai corak tersebut. Semuanya mewakili 3 ideologi dunia saat ini, yaitu kapitalisme, sosialisme, dan islam.
Di tengah banyaknya corak pemuda dengan ideologinya, tentu saja corak yang benar adalah mereka yang bercorak ideology islam, mengapa? Hal ini karena, pertama, Islam merupakan tuntutan Aqidah dan syariah sebagai umat Islam, sebagaimana Allah SWT memerintahkan kita untuk menerima Islam secara keseluruhan (kaffah) dan bukan setengah-setengah. Kedua, Islam adalah Ideologi yang shahih, dan mampu dibuktikan oleh akal, serta sesuai dengan fitrah manusia. yang mampu mensejahterkan umat manusia Dengan perubahan kepada penerapan islam secara kaffah dalam bingkai naungan daulah khilafah.
Saat ini, kita sebagai generasi muda seharusnya membuka mata dan menyadari bahwa kita mempunyai PR yang teramat besar bagi negeri ini. Karena saat ini, meskipun secara fisik Indonesia telah merdeka namun, secara pemikiran negeri ini masih terjajah. Entah disadari atau tidak, saat ini barat menjajah Indonesia bahkan seluruh dunia dari segala sisi. Walhasil, Kondisi moral, termasuk para remajanya begitu memprihatinkan, situasi keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang juga belum memuaskan. Kekayaan alam Indonesia yang seharusnya merupakan milik rakyat malah dikuasai oleh para tuan menir baru (barat). Bahkan Dr.Helfferick pernah mengatakan, bahwa kita ini adalah ”eine nation kuli und kuli enter den nationen” : bangsa kuli dan kulinya bangsa lain. (Meutia hatta. 2008). Sungguh ironis.
Sobat muda, Sosialis telah terbukti kegagalannya. Kapitalispun kini sudah diambang kehancurannya. Terbukti dengan kegagalan pada sector ekonomi yang di tandai dengan krisis ekonomi di negara-nagara capital khususnya Amerika Serikat sebagai induk kapitalisme. Kini tumpuan satu-satunya negri ini hanyalah pada Ideologi Islam. Maka, para pemuda kembali diharapkan mampu menjadi tonggak bagi terjadinya perubahan. Bukan perubahan yang parsial, coba-coba, atau hanya sekedar spekulasi. Kita, tak kan lagi berpijak pada jalan yang lama, kapitalisme, atau sosialisme yang terbukti kegagalannya. Namun, kita harus menuju jalan baru, yaitu Islam.
Kini Indonesia butuh perubahan sekali lagi dan untuk yang terakhir kali, yakni perubahan menuju Indonesia yang lebih baik, perubahan ke arah Islam. Perubahan dengan jalan Islam. Islam yang rahmatan lil 'alamin.
Panutan kita bukan orang seperti Karl Marx, Mahatma gandhi, Hugho chaves, Ir.Soekarno, atau aktivis muda Idealis Soe Hok Gie, namun panutan kita adalah Muhammad SAW. Kita ingin seperti Ali bin abi thalib yang begitu gagah berani menjadi pembela agama Allah, kita ingin seperti Thariq bin ziyad sang pembebas andalusia, kita juga ingin seperti Muhammad Al-Fatih seorang pemimpin muda dari pasukan penakluk kota konstatinopel yang dalam pidatonya (sebelum penaklukan) mengatakan: ”wahai semua pasukan, kalian harus menjadikan syariat didepan mata kalian”. Yang dengan ijin Allah akhirnya berhasil menjalankan misinya.
Karena kita adalah pemuda Islam. Allahu Akbar!

Tidak ada komentar: